Analisis transaksional adalah suatu
pendekatan psikoteraputikyang sangat dapat diterapkan dalam praktikan pekerjaan
sosial klinis. Tokoh analisis traksaksional adalah Eric Berne yang dikembangkan pada 1950-an yang merupakan
suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis dan mengubah saling
pengaruh diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan
manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi diri dan ekspresi diri).
Tujuan Berne ialah untuk
mensistensiskan gagasan-gagasannya, dengan menggunakan istilah-istilah yang
dapat dipahami, sehingga klien dapat berpartisipasi secara aktif dalam
mengorganisasikan arah penanganannya sendiri.
Analisis transaksional dibagi kedalam
kategori-kategori sebagai berikut :
1.
Keadaan
ego (ego states)
Keadaan ego
ialah sebagai “realitas ego yang benar-benar dialami oleh seseorang secara
mental dan fisik” pada waktu tertentu. Jelaslah bahwa seseorang dapat mengalami
baik keadaan ego pada saat ini maupun pemutaran ulang suatu pengalaman dini
seseorang dari masa anak-anak.
Setiap
keadaan ego orang tua, orang dewasa dan anak, dapat didefinisikan sebagai
berikut :
·
Orang
tua (parent), keadaan egi ini berisi
elemen-elemen yang mengorganisasikan, memelihara dan melindungi serta penting.
Keadaan ini juga terdiri atas nilai-nila, moral dan etika kita.
·
Orang
dewasa (adult), keadaan ego ini
mengumpulkan dan memproses data, mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan dan
membuat perkiraan-perkiraan (prediksi), semua dalam rangka pengambilan
keputusan. Orang dewasa lebih luwes (fleksibel) karena ia berinteraksi paling
banyak dengan realitas di sini dan masa kini dan yang paling sedikit
dipengaruhi oleh internalisasi-internalisasi yang kuno atau sudah lama terjadi
(archaic internalizations).
·
Anak
(child), keadan ego ini berisi suatu
intiusi seseorang dan imajinasi. Keadaan ego anak dalam dua cara, anak dapat
menyesuaika diri (the adapted) ialah
seseorang yang memodifikasi perilaku atas pengaruh orang tua, baik yang patuh
dan suka melawan terhadap keinginan-keinginan orang tua. Anak alamiah (the natural)
ialah seseorang yang mengekspresikan suatu kreativitas secara spontan.
2.
Transaksi
(transaction)
Berne
membedakan tiga tipe transaksi, yaitu :
·
Timbal-balik
atau komplementer (complementary)
·
Silang (crossed)
·
Tersembunyi
(ulterior)
3.
Permainan
dan drama segitiga (games and the drama
triangle)
Permainan (games) ialah suatu urutan transaksi
tersembunyi yang berlangsung melalui tahap-tahap yang didefinisikan dengan baik
hingga suatu dampak yang dapat diramlkan yang pada umumnya.
4.
Naskah
(scripts)
5.
Gerakan
dan lako cerita (strokes and scriptwork)
6.
Posisi
kehidupan (life positions)
Berne
menganjurkan bahwa pada saat kita mencapai usia sekolah, kita sudah berasumsi
memiliki dengan sungguh-sungguh keyakinan-keyakinan tentang harga diri dan
orang lain. “Setiap pilihan akan keadaan ego,” ia tulis, “setiap permainan, naskah kehidupan kita ini sendiri,
semuanya didasarkan atas salah satu dari posisi-posisi kehidupan tersebut”. Keempat
kemungkinan posisi-posisi yang dapat diasumsikan adalah sebagai berikut :
·
Aku
OK-Anda OK. Posisi yang “sehat” ini biasanya dibentuk pada awal kehidupan atau
yang diperjuangkan oleh seseorang dengan sungguh-sungguh sesudahnya untuk
membentuknya. Ini mencerminkan otonomi, kreativitas dan spontanitas.
·
Aku
OK-Anda Tidak OK. Ini adalah posisi yang paranoid. Seseorang membuat orang lain
tidak OK agar dapat membebaskan dirinya dari perasaan-perasaan yang sangat
tidak menyenangkan.
·
Aku
tidak OK-Anda OK. Ini adalah posisi yang despresif. Pada umumnya,
perasaan-perasaan yang sangat tidak menyenangkan dibelokkan kedalam, “terhadap
diri”.
·
Aku
tidak OK-Anda OK. Ini adalah posisi schizoid
atay borderline. Posisi ini dipenuhi
dengan kekecewaan dan keputusasaan serta kadang-kadang terlihat sebagai posisi
bunuh diri.
Berne mencatat bahwa dalam kenyataan,
seseorang kadang-kadang dapat melihat perubahan-perubahan melalui beberapa,
bahkan keempat posisi kehidupan. Akan tetapi, sarannya yang kuat ialah bahwa
kebanyakan manusia cenderung berfungsi dari satu posisi sepanjang kehidupan
mereka.
7.
Perintah
dan keputusan ulang naskah (script
injunctions and redecision)
Teknik dan Prosedur Terapi
Teknik-teknik
yang dapat dipilih dan diterapkan dalam AT yaitu, sebagai berikut:
1.
Analisis Struktural.
Adalah
suatu cara yang dapat menjadikan individu sadar tentang isi dan fungsi dari
status egonya. Didalam analisis transaksional klien belajar bagaimana
mengidentifikasikan status egonya. Para klien akan belajar bagaimana mengenali
ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola
yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan
ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat
pilihan-pilihan.
2.
Metode-metode Didaktik
Analisis
transaksional berdasarkan pada aspek kognitif, maka dalam hal ini metode
didaktik merupakan dasar bagi pendekatan terapi ini. Anggota kelompok pada
terapi ini diharapkan mampu untuk kenal dengan analisis struktural dan memahami
peran ego masing-masing.
3.
Analisis Transaksional
Adalah penjabaran dari yang dilakukan
orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang
melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan
disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi yaitu; komplementer,
menyilang, dan terselubung.
4.
Permainan Peran (Role Playing)
Prosedur-prosedur
AT dikombinasikan dengan teknik psikodrama dan permainan peran. Dalam terapi
kelompok, situasi permainan peran dapat melibatkan para anggota lain. Seseorang
anggota kelompok memainkan peran sebagai perwakilan ego yang menjadi sumber
masalah bagi anggota lainnya, kemudian dia berbicara pada anggota tersebut.
Bentuk permainan yang lain adalah permainan menonjolkan gaya-gaya yang khas
dari ego orang tua yang konstan.
5.
Analisis Upacara, Hiburan, dan
Permainan
AT
meliputi pengenalan terhadap upacara (ritual), hiburan, dan permainan yang
digunakan dalam menyusun waktunya. Penyusunan waktu adalah bahan penting bagi
diskusi dan pemeriksaan karena merefleksikan keputusan tentang bagaimana
menjalankan transaksi dengan orang lain dan memperoleh perhatian.
6.
Analisa Skenario
Adalah
kekurangan otonomi berhubungan dengan keterikatan individu pada skenario atau
rencana hidup yang ditetapkan pada usia dini sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhannya di dunia sebagaimana terlihat dari titik yang menguntungkan
menurut posisi hidupnya. Skenario kehidupan, yang didasarkan pada serangkaian
keputusan dan adaptasi sangat mirip dengan pementsan sandiwara.
7.
Kursi Kosong (Emphty Chair).
Prosedur
kursi kosong dalam terapi ini, merupakan cara yang sangat baik dalam analisis
struktural. Cara ini mengasumsikan bahwa klien mempunyai kesulitan dalam
mengatasi dirinya dan pimpinannya. Klien disuruh membayangkan bahwa orang yang
duduk didepannya adalah orang lain, dan kemudian diajak untuk berdialog.
Prosedur ini memberikan kebebasan pada klien untuk mengekspresikan pikiran,
perasaan dan sikapnya sebagaimana dirinya berperan pada status ego tertentu. Mc
Neel menggambarkan bahwa teknik dua kursi yang kosong ini merupakan alat yang
sangat efektif dalam membantu klien menyelesaikan konfliknya dengan orang tua
atau orang lain yang ada disekitarnya pada waktu klien dibesarkan. Tujuan dari
teknik ini adalah untuk menyempurnakan unfinished
bussines pada masa yang silam.
8.
Familiy
Modelling
Dalam
teknik ini, klien diminta untuk membayangkan yang melibatkan banyak individu,
mungkin yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu atau dirinya. Klien
menetapkan situasi dan menggunakan anggota lain dari kelompoknya sebagai
anggota keluarga. Kemudian dari analisis didiskusikan dan dievaluasi dengan
kesadaran yang penuh.
9.
Analysis
of Ritual and Past time.
Didalam
analisis transaksional akan terlibat masalah identifikasi mengenai tata cara
dan pengisi waktu yang tampaknya dapat digunakan dalam menstruktur waktu.
Struktur waktu ini sangat penting didiskusikan dan diperiksa, karena hal ini
merefleksikan bagaimana individu memutuskan naskahnya dalam kaitannya bagaimana
individu tersebut melakukan transaksi dan bagaimana untuk mendapatkan belaian
yang tidak menguntungkan dan akibatnya akan mengalami keakraban dengan orang
lain.
10.
Analysis
of Game and Rackets.
Analisis
permainan merupakan aspek yang penting dalam mengetahui transaksi yang
sebenarnya dengan orang lain. Didalam hal ini perlu di observasi dan diketahui
bagaimana permainan dimainkan dan belaian apa yang diterima, bagaimana keadaan
permainan itu apakah ada jarak dan apa diringi dengan keakraban.
Penyembuhan dalam Analisis
Transaksional
Bersamaan dengan
suatu keyakinan dalam ke-OK-an dasar klien, para terapis AT yakin akan konsep
penyembuhan bukan kemajuan atau kesadaran, tetapi bukan wawasan atau perubahan,
tetapi penyembuhan. Berne menguraikannya sebagai berikut :
1.
Pengendalian
sosial (social control)
2.
Penyembuhan
gejala (symptom relief)
3.
Penyembuhan
transferensi (transference cure)
Penyembuhan
pengendalian sosial dilakukan dengan cara memperoleh penguasaan atas
perilaku-perilaku disfungsional. Dengan penyembuhan gejala klien mengalami
kelegaan yang ditandai dari distress kecemasan
subjektif, depresi atau kebingungan. Dalam penyembuhan transferensi, klien
dapat tetap berada diluar naskah asal terapis ada/hadir, baik dalam kenyataan
atau diluar kepada klien. Penyembuhan naskah terjadi ketika orang dewasa klien
berada dalam menghadapi internal, dan interpersonal, stress, yang secara efektif dibebaskan dari perasaan-perasaan dan
perilaku-perilaku naskah.
Kelebihan dan Kelemahan Analisis
Transaksional
Kelebihan
analisis transaksional, yaitu:
1.
Terapi
ini memberikan suatu perspektif yang unik tentang interaksi sosial dan fenomena
sosial lain.
2. Sangat
berguna dan para terapis dapat dengan mudah menggunakannya.
3. Menantang
klien untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka.
4. Integrasi
antara konsep dan praktek analisis transaksional dengan konsep tertentu dari
terapi gestalt amat berguna karena klien bebas menggunakan prosedur dari
pendekatan lain.
5. Memberikan
sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan
mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan
mementingkan diri sendiri.
Kelemahan
analisis transaksional, yaitu:
1.
Banyak terminologi atau istilah yang
digunakan dalam analisis transaksional yang cukup membingungkan.
2. Penekanan
analisis transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.
3. Konsep
serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji
keilmiahannya.
4. Klien
bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek
diri mereka sendiri.
Daftar Pustaka
Corey, Gerald. (1996). Theory and practice of counseling
and psychotherapy. USA: Brooks Cole.
Robert, A.R., & Greene, G.B. (2008). Buku pintar pekerja sosial. Jakarta :
Gunung Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar