Senin, 15 April 2013

Analisis Transaksional (AT)


Analisis transaksional adalah suatu pendekatan psikoteraputikyang sangat dapat diterapkan dalam praktikan pekerjaan sosial klinis. Tokoh analisis traksaksional adalah Eric Berne yang dikembangkan pada 1950-an yang merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis dan mengubah saling pengaruh diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi diri dan ekspresi diri).
Tujuan Berne ialah untuk mensistensiskan gagasan-gagasannya, dengan menggunakan istilah-istilah yang dapat dipahami, sehingga klien dapat berpartisipasi secara aktif dalam mengorganisasikan arah penanganannya sendiri.
Analisis transaksional dibagi kedalam kategori-kategori sebagai berikut :
1.     Keadaan ego (ego states)
Keadaan ego ialah sebagai “realitas ego yang benar-benar dialami oleh seseorang secara mental dan fisik” pada waktu tertentu. Jelaslah bahwa seseorang dapat mengalami baik keadaan ego pada saat ini maupun pemutaran ulang suatu pengalaman dini seseorang dari masa anak-anak.
Setiap keadaan ego orang tua, orang dewasa dan anak, dapat didefinisikan sebagai berikut :
·           Orang tua (parent), keadaan egi ini berisi elemen-elemen yang mengorganisasikan, memelihara dan melindungi serta penting. Keadaan ini juga terdiri atas nilai-nila, moral dan etika kita.
·           Orang dewasa (adult), keadaan ego ini mengumpulkan dan memproses data, mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan dan membuat perkiraan-perkiraan (prediksi), semua dalam rangka pengambilan keputusan. Orang dewasa lebih luwes (fleksibel) karena ia berinteraksi paling banyak dengan realitas di sini dan masa kini dan yang paling sedikit dipengaruhi oleh internalisasi-internalisasi yang kuno atau sudah lama terjadi (archaic internalizations).
·           Anak (child), keadan ego ini berisi suatu intiusi seseorang dan imajinasi. Keadaan ego anak dalam dua cara, anak dapat menyesuaika diri (the adapted) ialah seseorang yang memodifikasi perilaku atas pengaruh orang tua, baik yang patuh dan suka melawan terhadap keinginan-keinginan orang tua. Anak alamiah (the natural) ialah seseorang yang mengekspresikan suatu kreativitas secara spontan.
2.    Transaksi (transaction)
Berne membedakan tiga tipe transaksi, yaitu :
·           Timbal-balik atau komplementer (complementary)
·           Silang (crossed)
·           Tersembunyi (ulterior)
3.    Permainan dan drama segitiga (games and the drama triangle)
Permainan (games) ialah suatu urutan transaksi tersembunyi yang berlangsung melalui tahap-tahap yang didefinisikan dengan baik hingga suatu dampak yang dapat diramlkan yang pada umumnya.
4.    Naskah (scripts)
5.    Gerakan dan lako cerita (strokes and scriptwork)
6.    Posisi kehidupan (life positions)
Berne menganjurkan bahwa pada saat kita mencapai usia sekolah, kita sudah berasumsi memiliki dengan sungguh-sungguh keyakinan-keyakinan tentang harga diri dan orang lain. “Setiap pilihan akan keadaan ego,” ia tulis, “setiap  permainan, naskah kehidupan kita ini sendiri, semuanya didasarkan atas salah satu dari posisi-posisi kehidupan tersebut”. Keempat kemungkinan posisi-posisi yang dapat diasumsikan adalah sebagai berikut :
·           Aku OK-Anda OK. Posisi yang “sehat” ini biasanya dibentuk pada awal kehidupan atau yang diperjuangkan oleh seseorang dengan sungguh-sungguh sesudahnya untuk membentuknya. Ini mencerminkan otonomi, kreativitas dan spontanitas.
·           Aku OK-Anda Tidak OK. Ini adalah posisi yang paranoid. Seseorang membuat orang lain tidak OK agar dapat membebaskan dirinya dari perasaan-perasaan yang sangat tidak menyenangkan.
·           Aku tidak OK-Anda OK. Ini adalah posisi yang despresif. Pada umumnya, perasaan-perasaan yang sangat tidak menyenangkan dibelokkan kedalam, “terhadap diri”.
·           Aku tidak OK-Anda OK. Ini adalah posisi schizoid atay borderline. Posisi ini dipenuhi dengan kekecewaan dan keputusasaan serta kadang-kadang terlihat sebagai posisi bunuh diri.
Berne mencatat bahwa dalam kenyataan, seseorang kadang-kadang dapat melihat perubahan-perubahan melalui beberapa, bahkan keempat posisi kehidupan. Akan tetapi, sarannya yang kuat ialah bahwa kebanyakan manusia cenderung berfungsi dari satu posisi sepanjang kehidupan mereka.
7.    Perintah dan keputusan ulang naskah (script injunctions and redecision)

Teknik dan Prosedur Terapi
Teknik-teknik yang dapat dipilih dan diterapkan dalam AT yaitu, sebagai berikut:
1.         Analisis Struktural.
Adalah suatu cara yang dapat menjadikan individu sadar tentang isi dan fungsi dari status egonya. Didalam analisis transaksional klien belajar bagaimana mengidentifikasikan status egonya. Para klien akan belajar bagaimana mengenali ketiga perwakilan ego-nya, ini dapat membantu klien untuk mengubah pola-pola yang dirasakan dapat menghambat dan membantu klien untuk menemukan perwakilan ego yang dianggap sebagai landasan tingkah lakunya, sehingga dapat melihat pilihan-pilihan.
2.        Metode-metode Didaktik 
Analisis transaksional berdasarkan pada aspek kognitif, maka dalam hal ini metode didaktik merupakan dasar bagi pendekatan terapi ini. Anggota kelompok pada terapi ini diharapkan mampu untuk kenal dengan analisis struktural dan memahami peran ego masing-masing.
3.        Analisis Transaksional
 Adalah penjabaran dari yang dilakukan orang-orang terhadap satu sama lain, sesuatu yang terjadi diantara orang-orang melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka, dimana saat pesan disampaikan diharapkan ada respon. Ada tiga tipe transaksi yaitu; komplementer, menyilang, dan terselubung.
4.        Permainan Peran (Role Playing) 
Prosedur-prosedur AT dikombinasikan dengan teknik psikodrama dan permainan peran. Dalam terapi kelompok, situasi permainan peran dapat melibatkan para anggota lain. Seseorang anggota kelompok memainkan peran sebagai perwakilan ego yang menjadi sumber masalah bagi anggota lainnya, kemudian dia berbicara pada anggota tersebut. Bentuk permainan yang lain adalah permainan menonjolkan gaya-gaya yang khas dari ego orang tua yang konstan.
5.        Analisis Upacara, Hiburan, dan Permainan
AT meliputi pengenalan terhadap upacara (ritual), hiburan, dan permainan yang digunakan dalam menyusun waktunya. Penyusunan waktu adalah bahan penting bagi diskusi dan pemeriksaan karena merefleksikan keputusan tentang bagaimana menjalankan transaksi dengan orang lain dan memperoleh perhatian.
6.        Analisa Skenario
Adalah kekurangan otonomi berhubungan dengan keterikatan individu pada skenario atau rencana hidup yang ditetapkan pada usia dini sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya di dunia sebagaimana terlihat dari titik yang menguntungkan menurut posisi hidupnya. Skenario kehidupan, yang didasarkan pada serangkaian keputusan dan adaptasi sangat mirip dengan pementsan sandiwara.
7.        Kursi Kosong (Emphty Chair).
Prosedur kursi kosong dalam terapi ini, merupakan cara yang sangat baik dalam analisis struktural. Cara ini mengasumsikan bahwa klien mempunyai kesulitan dalam mengatasi dirinya dan pimpinannya. Klien disuruh membayangkan bahwa orang yang duduk didepannya adalah orang lain, dan kemudian diajak untuk berdialog. Prosedur ini memberikan kebebasan pada klien untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan sikapnya sebagaimana dirinya berperan pada status ego tertentu. Mc Neel menggambarkan bahwa teknik dua kursi yang kosong ini merupakan alat yang sangat efektif dalam membantu klien menyelesaikan konfliknya dengan orang tua atau orang lain yang ada disekitarnya pada waktu klien dibesarkan. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyempurnakan unfinished bussines pada masa yang silam.
8.        Familiy Modelling
Dalam teknik ini, klien diminta untuk membayangkan yang melibatkan banyak individu, mungkin yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu atau dirinya. Klien menetapkan situasi dan menggunakan anggota lain dari kelompoknya sebagai anggota keluarga. Kemudian dari analisis didiskusikan dan dievaluasi dengan kesadaran yang penuh.
9.        Analysis of Ritual and Past time.
Didalam analisis transaksional akan terlibat masalah identifikasi mengenai tata cara dan pengisi waktu yang tampaknya dapat digunakan dalam menstruktur waktu. Struktur waktu ini sangat penting didiskusikan dan diperiksa, karena hal ini merefleksikan bagaimana individu memutuskan naskahnya dalam kaitannya bagaimana individu tersebut melakukan transaksi dan bagaimana untuk mendapatkan belaian yang tidak menguntungkan dan akibatnya akan mengalami keakraban dengan orang lain.
10.      Analysis of Game and Rackets.
Analisis permainan merupakan aspek yang penting dalam mengetahui transaksi yang sebenarnya dengan orang lain. Didalam hal ini perlu di observasi dan diketahui bagaimana permainan dimainkan dan belaian apa yang diterima, bagaimana keadaan permainan itu apakah ada jarak dan apa diringi dengan keakraban.

Penyembuhan dalam Analisis Transaksional
Bersamaan dengan suatu keyakinan dalam ke-OK-an dasar klien, para terapis AT yakin akan konsep penyembuhan bukan kemajuan atau kesadaran, tetapi bukan wawasan atau perubahan, tetapi penyembuhan. Berne menguraikannya sebagai berikut :
1.         Pengendalian sosial (social control)
2.        Penyembuhan gejala (symptom relief)
3.        Penyembuhan transferensi (transference cure)
Penyembuhan pengendalian sosial dilakukan dengan cara memperoleh penguasaan atas perilaku-perilaku disfungsional. Dengan penyembuhan gejala klien mengalami kelegaan yang ditandai dari distress kecemasan subjektif, depresi atau kebingungan. Dalam penyembuhan transferensi, klien dapat tetap berada diluar naskah asal terapis ada/hadir, baik dalam kenyataan atau diluar kepada klien. Penyembuhan naskah terjadi ketika orang dewasa klien berada dalam menghadapi internal, dan interpersonal, stress, yang secara efektif dibebaskan dari perasaan-perasaan dan perilaku-perilaku naskah.

Kelebihan dan Kelemahan Analisis Transaksional
Kelebihan analisis transaksional,  yaitu:
1.   Terapi ini memberikan suatu perspektif yang unik tentang interaksi sosial dan fenomena sosial lain.
2.  Sangat berguna dan para terapis dapat dengan mudah menggunakannya.
3.  Menantang klien untuk lebih sadar akan keputusan awal mereka.
4.  Integrasi antara konsep dan praktek analisis transaksional dengan konsep tertentu dari terapi gestalt amat berguna karena klien bebas menggunakan prosedur dari pendekatan lain.
5.  Memberikan sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan mementingkan diri sendiri.


Kelemahan analisis transaksional,  yaitu:
1.   Banyak terminologi atau istilah yang digunakan dalam analisis transaksional yang cukup membingungkan.
2.  Penekanan analisis transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.
3.  Konsep serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji keilmiahannya.
4.  Klien bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.

Daftar Pustaka
Corey, Gerald. (1996). Theory and practice of counseling and psychotherapy. USA: Brooks Cole.
Robert, A.R., & Greene, G.B. (2008). Buku pintar pekerja sosial. Jakarta : Gunung Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar