Rabu, 13 Maret 2013

Terapi Analisa



Tokoh utama dari terapi analisa ini sendiri adalah Sigmund Freud yang berupaya untuk penyembuhan mental pasiennya yang dikenal dengna istilah Psychoanalysis dan pandangan mengenai peranan dinamis ketidaksadaran dalam hidup psikis manusia.
Pengertian terapi psikoanalisis itu sendiri adalah teknik atau metoda pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali permasalahn dan pengalaman yang direpresnya selama masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan yang tidak disadarinya selama ini.
Tujuan terapi Psikoanalisis ini sendiri adalah membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien; serta fokus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
Fungsi terapis nya adalah terapis / analis membiarkan dirinya anonym serta hanya berbagi sedikit perasaan dan pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada terapis / analis. Sedangkan peran terapisnya sendiri adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis; membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar dan menafsirkan; terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien; mendengarkan kesenjangan-kesenjangan dan pertentangan-pertentangan pada cerita klien.
Pengalaman klien dalam terapi adalah bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yang intensif dan berjangka panjang; mengembangkan hubungan dengan analis / terapis; mengalami krisis treatment; memperoleh pemahaman atas masa lampau klien yang tak disadari; mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri; mengembangkan suatu hubungan transferensi yang tersingkap; memperdalam terapi; menangani resistensi-resistensi dan masalah yang terungkap; mengakhiri terapi.
Hubungan terapis dan klien adalah hubungan dikonseptualkan dalam proses tranferensi yang menjadi inti Terapi Psikoanalisis; transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pada terapis “ urusan yang belum selesai” yang terdapat dalam hubungan klien dimasa lalu dengan orang yang berpengaruh; sejumlah perasaan klien timbul dari konflik-konflik seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci; transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yang menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan dan dendamnya; jika analis mengembangkan pandangan yang tidak selaras yang berasal dari konflik-konflik sendiri, maka akan terjadi kontra transferensi; bentuk kontratransferensi yang berupa perasaan tidak suka / keterikatan dan keterlibatan yang berlebihan; kontratransferensi dapat mengganggu kemajuan terapi.
Teknik dasar Terapi Psikoanalisis yaitu terdiri dari :
1.      Asosiasi bebas, yaitu suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu.
2.      Penafsiran, yaitu suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi yang bentuknya berupa tindakan analis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna tingkah laku.
3.      Analisis Mimpi, yaitus  prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan.
4.      Analisis dan Penafsiran Resistensi, yaitu ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.
5.      Analisis & Penafsiran Transferensi, yaitu teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.
Kelebihan terapi psikoanalisis ini sendiri yaitu terapi ini memiliki dasar teori yang kuat; dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klen, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pegalaman masa lalu pada diri klien; terapi ini bisa membuat klien megetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Sedangkan kekurangan terapi psikoanalisis ini yaitu waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang; memakan banyak biaya bagi klien; karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh; diperlukan terapis yang benar-benar teratih untuk melakukan terapi.

Sumber :


1 komentar: